Rabu, 06 Februari 2013
Ketika Tuhan Ngajak Lucu-Lucuan
Saya sering mikir kalo Tuhan itu suka nggak adil. Sebagian kamu juga mungkin pernah berpikir gitu. Sebagian lainnya mungkin pernah tapi cukup malu untuk mengakuinya.
Terkadang saya suka ngiri kalo lagi nongkrong di kafe bareng temen terus ada pasangan yang (dalam bahasa saya) njomplang, maksudnya secara fisik nggak ekuivalen antara cowok dan ceweknya. Yang sering saya liat sih kebanyakan ceweknya itu betul-betul Subhanalloh, tapi cowoknya kok Astaghfirulloh gitu. Hehehe.
Tentu saja, kalian yang baca tulisan ini bebas untuk menilai bahwa tulisan ini saya buat secara independen atau justru didominasi motif karena status saya yang saat ini masih single fighter (semacam curi kesempatan untuk promo. hehehe). Ya, memang sih, yang kebanyakan cewek-cewek kayak gitu cowoknya berasal dari kalangan yang secara sosial ekonomi termasuk dalam level menengah ke atas. Tapi, saya cukup yakin kalo cewek-cewek jaman sekarang nggak se-matre itu. Saya nggak benci kaum hawa, seneng malah kalo ada di antara spesiesnya yang ngajak kenalan. Kayak kata Sujiwo Tejo, "Perempuan itu adalah wajah Tuhan."
Yang menarik perhatian saya adalah, kira-kira apa sih yang jadi motif cewek-cewek yang subhanalloh itu untuk jadiin cowok yang secara fisik itu cukup melempem? Sebagian di antara kamu pasti berpendapat kalo tampang bukanlah segalanya, bisa jadi cowok itu memang secara fisik nggak terlalu oke tapi secara perilaku dan kepribadiannya cukup baik.
Oke lah, kita kesampingkan aspek itu. Bukan hanya secara fisik, malah sebagian di antara cowok-cowok itu ada yang perilakunya juga nggak asik.
Beberapa minggu lalu, seorang temen saya yang cewek cerita ke saya kalo dia baru diputusin pacarnya. Setelah beberapa lama mereka jalan bareng, akhirnya ketauan kalo ternyata si cowok selama ini sering ada affair di belakang. Saya pribadi cukup kenal temen saya ini, secara fisik dia lumayan cantik. Saya juga sedikit tau tentang mantannya itu. Secara fisik yaaa, gitu lah, saya nggak tega ngomonginnya, tapi saya berani jamin kalo kamu ngeliat cowok itu pasti kamu juga punya penilaian yang nggak jauh berbeda dengan saya.
Cerita berlanjut ketika beberapa hari setelah curhatannya yang sedihnya kayak telenovela jaman 90an itu dia kembali menghubungi saya. Kali ini dengan ekspresi yang gembira yang bilang kalo dia udah balikan lagi sama cowoknya itu.
Saya pikir, kok agak aneh ya, temen saya itu mau nerima orang yang secara fisik nggak oke dan bahkan pernah mengkhianati dia. Bukannya apa-apa, saya punya sikap secara pribadi kalo kesalahan pertama adalah awal dari munculnya kesalahan kedua, ketiga, dan seterusnya. Kamu juga mungkin pernah denger ungkapan yang bilang "Sekali kamu berbohong, kamu akan menciptakan sekian banyak kebohongan lainnya untuk menutupi bohongmu yang pertama."
Ya, pada akhirnya memang saya harus sepakat bahwa mungkin tiap orang punya alasannya masing-masing untuk jatuh cinta dan mencintai. Lagipula, mungkin disitulah letak keadilan Tuhan tadi. Untuk mengimbangi yang cakep, maka diciptakanNya pasangannya yang nggak cakep. Tapi berarti dengan analogi itu berarti saya bakal dapet cewek yang nggak cakep........ Hahahahaha..
Ah, sudahlah.. Tuhan memang Maha Segala-galanya, dan nggak berlebihan kalo malam ini saya berpendapat bahwa Tuhan memang Maha Lucu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar